MAKALAH
SISTEM INTEGUMEN
SISTEM INTEGUMEN
Dosen Pembimbing :
Ihda Maulia, SST. M.Kes
Di susun oleh :
Dian Putri Lestari (1502021646)
Dien Ajeng Purnama Sari
(1502021647)
Dwi Putri Dinda D.A.L
(1502021648)
Eka Dwi Anita Sari (1502021650)
Eka Maulana Ulfa (1502021651)
Endang Meiyani S. R (1502021652)
Farida Nur Syahra (1502021653)
Fatia Aprilia (1502021654)
Fatmawati (1502021655)
STIKES MUHAMMADIYAH
LAMONGAN
Jln. Raya Plalangan Plosowahyu
Lamongan Tlp/Fax (0322)0325457
Tahun Akademik
2015/2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
study kasus tentang SISTEM ARGUMEN. Sholawat beserta salam kami
sanjungkan kepangkuan nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam
kebodohan ke alam berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang.
Terimakasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan,baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kami juga menyadari bahwa tugas
makalah ini masih banyak kekurangan baik dan segi isi, maupun dari segi
penulisan, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan tugas makalah ini.
Lamongan, 04 November 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 4
1.2
Rumusan
Masalah
4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
4
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Sistem Kulit 5
2.2 Fungsi Kulit Manusia 5
2.3 Lapisan Kulit dan
Bagian-bagian Pelengkapnya 6
2.4 Derivat Kulit 11
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN .................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seluruh tubuh manusia bagian terluar
terbungkus oleh suatu sistem yang di sebut sebagai sistem integumen. Sistem
organ yang paling luas. Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, temasuk
kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor sraf khusus
(untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).
Sistem integumen terdiri dari organ
terbesar dalam tubuh, kulit. Ini sistem organ yang luar biasa melindungi
struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah dehidrasi, lemak toko dan
vitamin dan hormon. Hal ini juga membantu untuk mempertahankan homeostatis
dalam tubuh dengan membantu dalam pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan air.
Sistem integumen adalah garis pertama pertahanan tubuh terhadap bakteri virus dan mikroba lainya. Hal ini juga
membantu untuk memberikan perlindungan dari radiasi ultra violet yang
berbahaya. Kulit adalah organ sensorik dalam hal ini memiliki
reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri.
Komponen kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat, kelenjar minyak,
pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf dan otot. Mengenai anatomi sistem
yg menutupi, kulit terdiri dari lapisan jaringan epitel (epidermis) yang
didukung oleh lapisan jaringan ikat (dermis) dan lapisan subkutan yang
mendasari (hypodermis atau subcutis).
Selain kulit, ada pula rambut dan
kuku yang termasuk kedalam sistem integumen. Rambut adalah organ seperti benang
yang tumbuh di kulit terutama. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar),
walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Serta
pada kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian
terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku
berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung
jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara
kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein
yang kaya akan sulfur.
1.2 Rumusan Masalah
1. Anatomi
Fisiologis Kulit
2. Anatomi
Fisiologis Rambut
3. Anatomi
Fisiologis Kuku
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Adapun tujuan dan manfaat penulisan
makalah ini adalah :
1. Untuk
memenuhi tugas mata kuliah dari dosen.
2. Untuk
lebih mendalami ilmu tentang anatomi fisiologis sistem integumen.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Sistem Kulit
Kulit
merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian tubuh,
membungkus daging dan organ-organ yang ada di dalamnya. Luas kulit pada manusia
rata-rata + 2 meter persegi dengan berat 10 kg jika ditimbang dengan lemaknya
atau 4 kg jika tanpa lemak atau beratnya sekitar 16 % dari berat badan
seseorang. Daerah yang paling tebal (66 mm) pada telapak tangan dan
telapak kaki dan paling tipis (0,5) mm
pada daerah penis.
2.2.
Fungsi Kulit Manusia
Kulit
mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut :
1. Pelindung (Proteksi)
Epidermis
terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringan jaringan tubuh di
sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruh pengaruh luar seperti luka dan
serangan kuman. Lapisan paling luar dari kulit ari diselubungi dengan lapisan
tipis lemak, yang menjadikan kulit tahan air. Kulit dapat menahan suhu tubuh,
menahan luka-luka kecil, mencegah zat kimia dan bakteri masuk ke dalam tubuh
serta menghalau rangsang-rangsang fisik seperti sinar ultraviolet dari
matahari.
2. Penerima rangsang
Kulit
sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik yang berhubungan dengan sakit,
suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan, dan getaran. Kulit sebagai alat perasa
dirasakan melalui ujung-ujung saraf sensasi.
3. Pengatur panas
(Termoregulasi)
Kulit
mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh kapiler serta
melalui respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf otonom. Tubuh yang sehat
memiliki suhu tetap kira-kira 98,6 derajat Farenheit atau sekitar 36,5 derajat
Celcius. Ketika terjadi perubahan pada suhu luar, darah dan kelenjar keringat
kulit mengadakan penyesuaian seperlunya dalam fungsinya masing-masing. Pengatur
panas adalah salah satu fungsi kulit sebagai organ antara tubuh dan lingkungan.
Panas akan hilang dengan penguapan keringat.
4. Pengeluaran (ekskresi)
Kulit
mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-kelenjar keringat
yang dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan membawa garam, yodium dan
zat kimia lainnya. Air yang dikeluarkan melalui kulit tidak saja disalurkan
melalui keringat tetapi juga melalui penguapan air transepidermis sebagai
pembentukan keringat yang tidak disadari.
5. Penyimpanan.
Kulit
dapat menyimpan lemak di dalam kelenjar lemak.
6. Penyerapan terbatas
Kulit
dapat menyerap zat-zat tertentu, terutama zat-zat yang larut dalam lemak dapat
diserap ke dalam kulit. Hormon yang terdapat pada krim muka dapat masuk melalui
kulit dan mempengaruhi lapisan kulit pada tingkatan yang sangat tipis.
Penyerapan terjadi melalui muara kandung rambut dan masuk ke dalam saluran
kelenjar palit (sebacea), merembes melalui dinding pembuluh darah ke dalam
peredaran darah kemudian ke berbagai organ tubuh lainnya.
7. Penunjang penampilan
Fungsi
yang terkait dengan kecantikan yaitu keadaan kulit yang tampak halus, putih dan
bersih akan dapat menunjang penampilan.
Fungsi lain dari kulit yaitu kulit dapat
mengekspresikan emosi seseorang seperti kulit memerah, pucat maupun konstraksi
otot penegak rambut.
2.3
Lapisan Kulit dan Bagian-bagian Pelengkapnya
Kulit
terbagi menjadi 3 lapisan:
1.
Epidermis
Epidermis merupakan bagian kulit paling luar.
Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal
berukuran 1 milimeter misalnya pada telapak tangan dan telapak kaki, dan yang
paling tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi dan
perut. Sel-sel epidermis disebut keratinosit. Epidermis melekat erat pada
dermis karena secara fungsional epidermis memperoleh zat-zat makanan dan cairan
antar sel dari plasma yang merembes melalui dinding-dinding kapiler dermis ke
dalam epidermis.
Pada epidermis dibedakan atas lima lapisan kulit,
yaitu :
a.
Lapisan tanduk (stratum corneum)
Merupakan
lapisan epidermis yang paling atas, dan menutupi semua lapisan epidermis lebih
ke dalam. Lapisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih, tidak memiliki
inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna dan sangat sedikit
mengandung air.
Pada telapak tangan dan telapak kaki jumlah baris
keratinosit jauh lebih banyak, karena di bagian ini lapisan tanduk jauh lebih
tebal.
Lapisan tanduk ini sebagian besar terdiri atas
keratin yaitu sejenis protein yang tidak larut dalam air dan sangat resisten
terhadap bahan-bahan kimia. Lapisan ini dikenal dengan lapisan horny, terdiri
dari milyaran sel pipih yang mudah terlepas dan digantikan oleh sel yang baru
setiap 4 minggu, karena usia setiap sel biasanya hanya 28 hari. Pada saat
terlepas, kondisi kulit akan terasa sedikit kasar sampai muncul lapisan baru.
Proses pembaruan lapisan tanduk, terus berlangsung
sepanjang hidup, menjadikan kulit ari memiliki self repairing capacity atau
kemampuan memperbaiki diri. Bertambahnya usia dapat menyebabkan proses
keratinisasi berjalan lebih lambat. Ketika usia mencapai sekitar 60 tahunan,
proses keratinisasi, membutuhkan waktu sekitar 45 - 50 hari, akibatnya lapisan
tanduk yang sudah menjadi lebih kasar, lebih kering, lebih tebal, timbul
bercak-bercak putih karena melanosit lambat bekerja dan penyebaran melanin
tidak lagi merata serta tidak lagi cepat digantikan oleh lapisan tanduk baru.
Daya elastisitas kulit pada lapisan ini sangat kecil, dan lapisan ini sangat
efektif untuk mencegah terjadinya penguapan air dari lapis lapis kulit lebih
dalam sehingga mampu memelihara tonus dan turgor kulit, tetapi lapisan tanduk
memiliki daya serap air yang cukup besar.
b.
Lapisan bening (stratum lucidum)
Disebut
juga lapisan barrier, terletak tepat di bawah lapisan tanduk, dan dianggap
sebagai penyambung lapisan tanduk dengan lapisan berbutir. Lapisan bening
terdiri dari protoplasma sel-sel jernih yang kecil-kecil, tipis dan bersifat
translusen sehingga dapat dilewati sinar (tembus cahaya). Lapisan ini sangat
tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki. Proses keratinisasi bermula
dari lapisan bening.
c.
Lapisan berbutir (stratum granulosum)
Tersusun
oleh sel-sel keratinosit berbentuk kumparan yang mengandung butir-butir di
dalam protoplasmanya, berbutir kasar dan berinti mengkerut. Lapisan ini tampak
paling jelas pada kulit telapak tangan dan telapak kaki.
d.
Lapisan bertaju (stratum spinosum)
Disebut
juga lapisan malphigi, terdiri atas sel-sel yang saling berhubungan dengan
perantaraan jembatan-jembatan protoplasma berbentuk kubus. Jika sel-sel lapisan
saling berlepasan, maka seakan-akan selnya bertaju. Setiap sel berisi
filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut protein. Sel-sel pada lapisan
taju normal, tersusun menjadi beberapa baris.
Bentuk sel berkisar antara bulat ke bersudut banyak
(polygonal), dan makin ke arah permukaan kulit makin besar ukurannya. Diantara
sel-sel taju terdapat celah antar sel halus yang berguna untuk peredaran cairan
jaringan ekstraseluler dan pengantaran butir-butir melanin. Sel-sel di bagian
lapis taju yang lebih dalam, banyak yang berada dalam salah satu tahap mitosis.
Kesatuan-kesatuan lapisan taju mempunyai susunan kimiawi yang khas; inti-inti
sel dalam bagian basal lapis taju mengandung kolesterol dan asam amino.
e.
Lapisan benih (stratum germinativum atau stratum basale)
Merupakan
lapisan terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak (silinder)
dengan kedudukan tegak lurus terhadap permukaan dermis. Alas sel-sel torak ini
bergerigi dan bersatu dengan lamina basalis di bawahnya. Lamina basalis yaitu
struktur halus yang membatasi epidermis dengan dermis. Pengaruh lamina basalis
cukup besar terhadap pengaturan metabolisme demo-epidermal dan fungsi-fungsi
vital kulit. Di dalam lapisan ini sel-sel epidermisbertambah banyak melalui
mitosis dan sel-sel tadi bergeser ke lapisan-lapisan lebih atas, akhirnya
menjadi sel tanduk. Di dalam lapisan benih terdapat pula sel-sel bening (clear
cells, melanoblas atau melanosit) pembuat pigmen melanin kulit.
·
Tipe-Tipe Sel Epidermis
1.
Keratinocytes
Subtansi
terbanyak dari sel-sel epidermis, karena keratinocytes selalu mengelupas pada
permukaaan epidermis, maka harus selalu digunakan. Pergantian dilakukan oleh
aktivitas mitosis dari lapisan basal (di malam hari). Selama perjalanannya ke
luar (menuju permukaan. Keratinocyes berdeferensiasi menjadi keratin filamen
dalam sitoplasma. Proses dari basal sampai korneum selama 20-30 hari. Karena
proses cytomorhose dari keratinocytes yang bergerak dari basal ke korneum, lima
lapisan dapat diidentifikasi. Yaitu basal, spimosum, granulosum, losidum dan
kornium.
2.
Melanocytes
Didapat
dari ujung saraf, memproduksi pigment melanin yang memberikan warna coklat pada
kulit. Bentuknya silindris, bulat dan panjang. Mengandung tirosinase yang
dihasilkan oleh REG, kemudian tirosinase tersebut diolah oleh Aparatus Golgi
menjadi oval granules (melanosomes). Ketika asam amino tirosin berpindah ke
dalam melanosomes, melanosomes berubah menjadi melanin. Enzim tirosinase yang
diaktifkan oleh sinar ultra violet.. Kemudian melanin meninggalkan badan
melanicytes dan menuju ke sitoplasma dari sel-sel dalam lapisan stratum
spinosum. Dan pada akhirnya pigmen melanin didegradasi oleh keratinocytes.
3. Merkel
Cells
Banyak
terdapat pada daerah kulit yang sedikit rambut (fingertips, oral mucosa, daerah
dasar folikel rambut). Menyebar di lapisan stratum basal yang banyak mengandung
keratinocytes.
4.
Langerhans Cells
Disebut
juga dendritic cells karena sering bekerja di daerah lapisan stratum spinosum.
Merupakan sel yang mengandung antibodi. Banyaknya 2% – 4 % dari keseluruhan sel
epidermis. Selain itu, juga banyak terdapat di bagian dermis pada lubang mulut,
esophagus, dan vagina. Fungsi dari langerhans cells adalah untuk responisasi
terhadap imun karena mempunyai antibodi.
2. DERMIS
( Korium)
Kulit jangat atau
dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung rambut,
kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit (Sebacea) atau kelenjar minyak,
pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus
arektor pili).
Sel-sel umbi rambut yang berada di dasar kandung
rambut, terus-menerus membelah dalam membentuk batang rambut. Kelenjar palit
yang menempel di saluran kandung rambut, menghasilkan minyak yang mencapai
permukaan kulit melalui muara kandung rambut. Kulit jangat sering disebut kulit
sebenarnya dan 95 % kulit jangat membentuk ketebalan kulit. Ketebalan rata-rata
kulit jangat diperkirakan antara 1 - 2 mm dan yang paling tipis terdapat di
kelopak mata serta yang paling tebal terdapat di telapak tangan dan telapak
kaki. Susunan dasar kulit jangat dibentuk oleh serat-serat, matriks
interfibrilar yang menyerupai selai dan sel-sel.
Keberadaan ujung-ujung saraf perasa dalam kulit
jangat, memungkinkan membedakan berbagai rangsangan dari luar. Masing-masing
saraf perasa memiliki fungsi tertentu, seperti saraf dengan fungsi mendeteksi
rasa sakit, sentuhan, tekanan, panas, dan dingin. Saraf perasa juga
memungkinkan segera bereaksi terhadap hal-hal yang dapat merugikan diri kita.
Jika kita mendadak menjadi sangat takut atau sangat tegang, otot penegak rambut
yang menempel di kandung rambut, akan mengerut dan menjadikan bulu roma atau
bulu kuduk berdiri. Kelenjar palit yan menempel di kandung rambut memproduksi
minyak untuk melumasi permukaan kulit dan batang rambut. Sekresi minyaknya
dikeluarkan melalui muara kandung rambut. Kelenjar keringat menghasilkan cairan
keringat yang dikeluarkan ke permukaan kulit melalui pori-pori kulit.
Pada dasarnya dermis terdiri atas sekumpulan
serat-serat elastis yang dapat membuat kulit berkerut akan kembali ke bentuk
semula dan serat protein ini yang disebut kolagen. Serat-serat kolagen ini
disebut juga jaringan penunjang, karena fungsinya dalam membentuk
jaringan-jaringan kulit yang menjaga kekeringan dan kelenturan kulit.
Berkurangnya protein akan menyebabkan kulit menjadi
kurang elastis dan mudah mengendur hingga timbul kerutan. Faktor lain yang
menyebabkan kulit berkerut yaitu faktor usia atau kekurangan gizi. Perlu
diperhatikan bahwa luka yang terjadi di kulit jangat dapat menimbulkan cacat
permanen, hal ini disebabkan kulit jangat tidak memiliki kemampuan memperbaiki
diri sendiri seperti yang dimiliki kulit ari.
Di dalam lapisan kulit jangat terdapat dua macam
kelenjar yaitu :
a. Kelenjar keringat (Sudorifera)
Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang
melingkar) dan duet yaitu saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan
kulit membentuk pori-pori keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi dengan
kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan telapak tangan, telapak
kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu badan dan
membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama
dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu.
Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu :
1)
Kelenjar keringat ekrin
Kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih,
yaitu keringat yang mengandung 95-97 persen air dan mengandung beberapa
mineral, seperti garam, sodium klorida, granula minyak, glusida dan sampingan
dari metabolism seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai
dari telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala. Jumlahnya di
seluruh badan sekitar dua juta dan menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu
24 jam pada orang dewasa.
Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing,
bergulung-gulung dan salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang
tidak ada rambutnya.
2)
Kelenjar keringat apokrin
Hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar,
daerah kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan cairan yang
agak kental, berwarna keputih-putihan
serta berbau khas pada setiap orang. Sel kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya
alkali sehingga dapat menimbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan muara
kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut. Kelenjar keringat apokrin
jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan yang disekresikan dari
kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia akil baligh dan
aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.
b. Kelenjar palit (Sebacea)
Kelenjar palit terletak pada bagian atas kulit
jangat berdekatan dengan kandung rambut terdiri dari gelembung-gelembung kecil
yang bermuara ke dalam kandung rambut (folikel). Folikel rambut mengeluarkan
lemak yang meminyaki kulit dan menjaga kelunakan rambut. Kelenjar palit
membentuk sebum atau urap kulit. Terkecuali pada telapak tangan dan telapak
kaki, kelenjar palit terdapat di semua bagian tubuh terutama pada bagian muka.
Pada umumnya, satu batang rambut hanya mempunyai
satu kelenjar palit atau kelenjar sebasea yang bermuara pada saluran folikel
rambut. Pada kulit kepala, kelenjar palit atau kelenjar sebasea menghasilkan
minyak untuk melumasi rambut dan kulit kepala. Pada kebotakan orang dewasa,
ditemukan bahwa kelenjar palit atau kelenjar sebasea membesar sedangkan folikel
rambut mengecil. Pada kulit badan termasuk pada bagian wajah, jika produksi
minyak dari kelenjar palit atau kelenjar sebasea berlebihan, maka kulit akan
lebih berminyak sehingga memudahkan timbulnya jerawat.
3 HIPODERMIS / SUBCUTIS.
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak,
pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan
kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan
kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau
penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh
dan sebagai cadangan makanan.
Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi
sepanjang kontur tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat
di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat
bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak,
lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta makin kehilangan kontur.
Kulit Tipis dann Kulit Tebal
Kulit tipis menutupi seluruh bagian tubuh kecuali
vola manus dan planta pedis yang merupakan kulit tebal. Epidermisnya tipis
sedangkan ketebalan kulitnya tergantung dari daerah di tubuh. Pada dasarnya
memiliki susunan yang sama dengan kulit tebal, hanya terdapat beberapa
perbedaan :
1. Epidermis sangat tipis,terutama stratum spinosum
menipis.
2. Stratum granulosum tidak merupakan lapisan yang
kontinyu.
3. Tidak terdapat stratum lucidium.
4. Stratum
corneum sangat tipis.
5. Papila
corii tidak teratur susunannya.
6. Lebih sedikit adanya glandula sudorifera.
7. Terdapat folikel rambut dan glandula sebacea.
2.4 Derivat Kulit
1. Rambut
Rambut merupakan
struktur berkeratin panjang yang berasal dari invaginasi epitel epidermis.
Rambut ditemukan diseluruh tubuh kecuali pada telapak tangan, telapak kaki,
bibir, glans penis, klitoris dan labia minora. Pertumbuhan rambut pada
daerah-daerah tubuh seperti kulit kepala, muka, dan pubis sangat dipengaruhi
tidak saja oleh hormon kelamin-terutama androgen-tetapi juga oleh hormon
adrenal dan hormon tiroid. Setiap rambut berkembang dari sebuah invaginasi
epidermal, yaitu folikel rambut yang selama masa pertumbuhannya mempunyai
pelebaran pada ujung disebut bulbus rambut. Pada dasar bulbus rambut dapat
dilihat papila dermis. Papila dermis mengandung jalinan kapiler yang vital bagi
kelangsungan hidup folikel rambut.
Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak
tangan kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis,
labia minora dan bibir.
Terdapat 2 jenis rambut :
a. Rambut terminal ( dapat panjang dan pendek)
b. Rambut velus ( pendek, halus dan lembut).
Fungsi rambut
1.
Melindungi kulit dari pengaruh buruk, seperti alis mata melindungi mata
dari keringat
agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae)
untuk menyaring udara.
2.
Pengatur suhu
3.
Pendorong penguapan keringat
4. Indera
peraba yang sensitive.
Terdapat 2 fase :
1. Fase
pertumbuhan (Anagen)
Kecepatan pertumbuhan rambut bervariasi rambut
janggut tercepat diikuti kulit kepela. Berlangsung sampai dengan usia 6 tahun.
90 % dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase pertumbuhan
pada satu saat.
2. Fase
Istirahat ( Telogen)
Berlangsung 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50
–100 lembar rambut rontok dalam tiap harinya. Gerak merinding jika terjadi
trauma , stress, disebut Piloereksi. Warna rambut ditentukan oleh jumlah
melanin . Pertumbuhan rambut pada daerah tertentu dikontrol oleh hormon seks(
rambut wajah, janggut, kumis, dada, punggung, di kontrol oleh H. Androgen.
Kuantitas dan kualitas distribusi ranbut ditentukan oleh kondisis Endokrin.
Hirsutisme ( pertumbuhan rambut yang berlebihan pada S. Cushing(wanita).
2. Kuku
Kuku
tersusun atas protein yang mengeras disebut keratin. Fungsinya sebagai
pelindung ujung jari tangan dan jari kaki. Lempeng kuku (LK) berbentuk empat
persegi panjang, keras, cembung ke arah lateral dan dorsal, transparan,
terletak di dorsalo paling distal. LK terbentuk dari bahan tanduk yang tumbuh
ke arah dorsal untuk waktu yang tidak terbatas. Kecepatan tumbuh kuku jari
tangan: lebih kurang 0,1 mm/ hari, kuku jari kaki 1/3-1/2 kecepatan kuku jari
tangan. Tebal kuku tangan bervariasi 0,5 mm- 0,75mm, dan pada kaki dapat
mencapai 1,0 mm. LK terdiri dari tiga lapisan horizontal yang masing-masing
adalah:
1.
Lapisan dorsal tipis yang dibentuk oleh matriks bagian proksimal (1/3
bagian).
2.
Lapisan intermediet yang dibentuk oleh matriks bagian distal (2/3
bagian).
3. Lapisan
ventral yang dibentuk oleh lapisan tanduk dasar kuku dan hiponikium yang
mengandung keratin lunak.
Lunula atau bulan sabit terletak di proksimal LK.
Lunula merupakan ujung akhir matriks kuku. Warna putih lunula disebabkan epitel
yang lebih tebal dari epitel kasar kuku dan kurang melekatnya epitel dibawahnya
sehingga transmisi warna pembuluh drah kurang dipancarkan. Daerah di bawah LK
disebut hiponikium. Alur kuku dan lipat kuku merupakan batas dan pelindung
kuku. Lipat kuku proksimal merupakan perluasan epidermis, bersama kuku yang
melindungi matriks kuku. Produk akhirnya adalah kutikel. Pada matriks kuku
terdapat sel melanosit
Bagian-bagian kuku :
1)
Matriks kuku: merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.
2)
Dinding kuku (nail wall) : merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi
bagian pinggir dan atas.
3) Dasar
kuku (nail bed): merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.
4) Alur
kuku (nail groove) : merupakan celah antara dinding dan dasar kuku.
5) Akar
kuku (nail root): merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding kuku.
6)
Lempeng kuku (nail plate) : merupakan bagian tengah kuku yang
dikelilingi dinding kuku.
7) Lunula
: merupakan bagian lempeng kuku berwarna putih dekat akar kuku berbentuk bulan
sabit, sering tertutup oleh kulit.
8)
Eponikium : merupakan dinding kuku bagian proksimal, kulit arinya
menutupi bagian permukaan lempeng kuku.
9)
Hiponikium : merupakan dasar kuku, kulit ari di bawah kuku yang bebas
(free edge) menebal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem
integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Ini sistem organ yang
luar biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah
dehidrasi, lemak toko dan vitamin dan hormon. Hal ini juga membantu untuk
mempertahankan homeostatis dalam tubuh dengan membantu dalam pengaturan suhu
tubuh dan keseimbangan air. Sistem integumen adalah garis pertama pertahanan
tubuh terhadap bakteri virus dan mikroba
lainya. Hal ini juga membantu untuk memberikan perlindungan dari radiasi ultra
violet yang berbahaya. Kulit adalah organ sensorik dalam hal ini memiliki
reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri.
Komponen kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat, kelenjar minyak,
pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf dan otot. Mengenai anatomi sistem
yg menutupi, kulit terdiri dari lapisan jaringan epitel (epidermis) yang
didukung oleh lapisan jaringan ikat (dermis) dan lapisan subkutan yang
mendasari (hypodermis atau subcutis).
Selain kulit, ada pula rambut dan kuku
yang termasuk kedalam sistem integumen. Rambut adalah organ seperti benang yang
tumbuh di kulit terutama. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun
berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Serta pada kuku
tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk
saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi
melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang
lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku
sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya
akan sulfur.
DAFTAR PUSTAKA
Guyton,
A.C. and Hall, J.E., 2006.Fisiologi Kedokteran.Edisi 11.Penerbit EGC.Jakarta
http://www.docstoc.com/docs/58180799/ANATOMI-DAN-FISIOLOGI-SISTEM-INTEGUMEN-(KULIT)